Sabtu, Februari 20, 2016

Inspirasi

Surah Al-Ankaboot, Verse 27:
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ وَآتَيْنَاهُ أَجْرَهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ

Dan Kami anugrahkan kepda Ibrahim, Ishak dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.

MashaAllah.

Nikmatnya... Allahu Akhbar..

Isnin, Februari 01, 2016

New Quantum Tarbiyah & Marhalah Takwin (pembentukan)

new quantum tarbiyah

Murobbi adalah seorang guru atau pendidik. Ia mengajarkan Al Qur’an, hadits, dan kitab memberi suplai ilmu, memberikan wawasan baru sehingga murid-murid merasa tentram bersamanya. Serta seseorang murobbi berarti dia merupakan jejak pewaris Nabi, karena Nabi mengajarkan Islam dengantarbiyah. Jadi saatnya bersama menggelorakan jiwa mencetak kader serba bisa, mengubah potensi jadi prestasi, mengubah energi menjadi cahaya, mengubah ide menjadi karya, mengubah impian menjadi kenyataan.
Imam Hasan al-Banna merumuskan sasaran dakwah yang beliau dakwah dari warung kopi, bukan di mimbar masjid atau di kursi empuk parlemen.
Dari Kondisi keterbatasan itulah optimism dan gagasan besar dibangun
Dari orang biasalah dakwah bermula.
Membangun tarbiyah sebagai aktivitas yang lebih menyenangkan dari pada aktivitas yang lain. Agar indah bagai di jannah penuh bunga nan merekah. Hadir dengan wajah sumringah. Sampaikan nasihat dengan ikhlas agar dahsyat dan menggugah. Hemat berkata-kata agar tidak merusak ukhuwah. Tebarkan senyuman tulus tanpa menyimpan ghibah. Yang besar bukanlah dimulai dari yang besar, namun dimulai dari yang hal-hal kecil yang dilakukan dengan kesungguhan dan cinta. Cinta itulah ruh perubahan, cinta itulah yang menghilangkan segala rasa sakit. Sering kali hal-hal yang dianggap kecil berakibat penyesalan besar bila diremehkan.
Global Thinking
Bagian ini merupakan kabar gembira buat pegiat tarbiyah untuk mendapatkan “Parcel khusus dari Allah”. Ini merupakan spiritualitas tarbiyah dan amunisi agar rajin ngaji, yakni mendapatkan “Bidadari Edisi Spesial” plus bonus “ Agar Bidadari Naksir Padamu, Mau ?” Bangkitlah, sadarlah kita tengah melaju di jalan yang besar menuju padang mahsyar.
Kontrak tarbiyah
Belajar mesti dengan kesepakatan. Kontrak tarbiyah adalah energi. Energi “janaji” sebagai inspirasi berprestasi.
Spirit yang hilang
Ini inspirasi yang teserak di sana–sini untuk mengembalikan spirit tarbawi. Banyak kabar tak sedap ketika kader mulai terlelap dalam khilaf, tersesat dalam maksiat, ternoda dengan dosa, dan akhiratnya tersesat ke penjara dunia maupun neraka akhirat.
Breaking the limit
Pecahkan kebekukanmu dengan mungubah paradigma. Bila kita tidak bisa mengubah keadaan, ubahlah cara kita menghadapinya.
New Quantum tarbiyah
Menghadirkan gairah tarbiyah dengan mengemas secra baru dan jitu sepanjang waktu.
Kader dahsyat full manfaat.
Kader adalah asset pergerakan, motor perubahan, inspirator sekaligus konduktor dalam orchestrapembelajaran.
Hadirkan jannah dalam halaqoh
Pada bagian inilah kita bersama belajar mendahsyatkan diri mutarobbi menjadi murobbi.
Kini engkau menjadi murrobi.
Jadilah murrobi, minimal sekali bagi diri sendiri. Kita mampu mengarahkan orang lain, bila berhasil merefleksikan kebaikan  dalam diri kita. Sebab yang pandai berbuat untuk orang lain hanyalah yang pandai berbuat untuk dirinya sendiri, “ bergitu taujih Abdullah bin Wahab.
Setiap masa ada tutunannya masing-masing, ada kadernya masing-masing, tidak bisa dipukul rata. Dakwah yang dahulu dirintis di warung kopi kini mulai merambah memimpin negeri. Akankah terus merangsek menuju puncak prestasi atau kembali ke warung kopi tentu tergantung bagaimana cara kita menyikapi.
Menjadi kader berarti shalih bukan saja untuk dirinya sendiri (shahih ritual) tapi juga shalih sosial, memberi manfaat bagi orang lain. Beda antara mengendarai becak dengan mengendalikan Airbus A300. Risikonya beda. Penumpangnya juga berbeda. Tanggung jawabnya beda, tantangan bahayanya juga beda. Umar bin Khatab berkata ,”Orang yang cerdas bukanlah orang yang dapat membedakan yang baik dan yang buruk, tetapi orang yang berakal adalah orang yang dapat memilih yang lebih ringan dari dua keburukan.”
Tarbiyah adalah taman indah untuk menumbuhkan bunga-bunga ikhwah, mengembangkan potensi ukhuwah menyalurkan kebaikan jadi berkah, menebarkan nan merekah. Sebagaimana komunikasi empati Nabi yang membuat setiap orang merasa sangat dihargai oleh Nabi SAW.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    TUNTUTAN MARHALAH 
    TAKWIN
    MARHALAH takwin ialah peringkat pembentukan anggota Islam.  Tujuan peringkat (marhalah) ini ialah untuk melahirkan mukmin mujahid yang mempunyai kelayakan yang diperlukan bagi memikul amanah Allah iaitu menegakkan Islam di muka bumi.
    Marhalah takwin mesti dilalui oleh mereka yang membuat keputusan untuk bersama jamaah Islam dan sanggup pula melalui proses pembentukan dan latihan, bersedia meninggalkan perkara haram dan melaksanakan perintah waiib di peringkat individu seperti solat, puasa dan zakat.  Mereka inilah orang yang layak untuk meneruskan proses peningkatan kualiti diri sebagai mukmin mujahid yang bakal meneruskan amal Islam setelah melalui proses pembentukan di marhalah takwin.

    Marhalah takwin adalah satu marhalah yang lebih tinggi daripada marhalah mukmin biasa.  Mereka yang bersedia serta terpilih untuk melalui marhalah ini perlu menjalani
    dan menguasai sekurang-kurangnya empat aspek, iaitu:

    1. Tarbiyah Thaqafiyah - pembentukan ilmu dan pengetahuan
    Pengisian ilmu dan pengetahuan adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan Islam.. Ilmu pengetahuan akan melahirkan kefahaman.  Justeru dalam Islam tampak jelas hakikat ini dengan turunnya ayat pertama (Iqra') yang melambangkan perintah membaca untuk mendapatkan ilmu dan kefahaman berasaskan sumber yang betul
    iaitu Allah SWT.

    Segala ilmu yang ada bersumberkan Allah.  Allah memberi akal dan ilmu kepada manusia agar mereka dapat melaksanakan tugas sebagai khalifah dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang dikurniakan oleh Allah SWT. Pengasas gerakan Islam abad
    ke-20, Imam Hasan a1Banna meletakkan kefahaman sebagai syarat pertama baqi
    seorang mukmin mujahid.  Ulama Islam telah membahagikan ilmu kepada fardu 'ain
    dan fardu kifayah. Ilmu fardu 'ain ialah ilmu-ilmu asas yang mesti dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu Muslim seperti konsep Islam, akidah, hukum-hukum syara', bahasa Arab, al-Quran, as-Sunnah dan konsep jahiliah. limu fardu kifayah ialah bidang pengkhususan seperti keiuruteraan dan perubatan. Ilmu fardu kifayah tidak diwajibkan kepada setiap individu tetapi wajib kepada sebilangan tertentu yang sesuai.  Anggota pada marhalah ini perlu memilih bidang pengkhususan tertentu atau ditentukan untuk mereka apa-apa pengkhususan yang diperlukan.

    2. Tarbiyah Ruhaniyah
    Aspek kedua yang mesti diialui ialah pendidikan hati atau jiwa.  Hati perlu dibersihkan daripada kekotoran dan kekufuran.  Hati yang bersih sahaja yang akan mengenali Allah dan beriman serta patuh kepada sistem Allah.  Sebaliknya hati yang kotor akan menolaknya.  Hati yang kotor mempunyai penyakit dan akan membawa masalah kepada tuannya.  Orang yang berilmu tetapi memiliki hati yang keras tidak akan tunduk dan patuh kepada arahan Allah.  Oleh itu Allah sangat menuntut supaya setiap mukmin mentarbiyah hati.  FirmanNya yang bermaksud:
    "Dan demi jiwa dan penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan padanya potensi fujur (jahat) dan potensi takwa. Sesunggubnya berjayalah bagi mereka yang menyucikannya dan rugilah mereka yang mengotorinya."

    3. Tarbiyah Jasadiyah - Pendidikan Jasmani
    Aspek jasmani juga adalah satu daripada tuntutan dalam marhalah takwin.  Pembentukan yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW adalah bersifat sempurna dan menyeluruh.  Seorang Mukmin mujahid mestilah memiliki kemampuan dari segi fizikal untuk melayakkan mereka melaksanakan tugas sebagai khalifah di muka bumi dalam erti kata sebenarnya.

    4. Tanzimi
    Aspek tanzimi ialah satu aspek dalam Islam.  Rasulullah SAW menegakkan Islam melalui tanzim atau penyusunan yang rapi. Benarlah kata-kata Saidina Ali:
    "Kebenaran yang tidak bersistem boleh ditewaskan oleh kebatilan
    yang bersistem (tersusun rapi ). "

    Ringkasnya keempat-empat aspek ini mesti dikuasai mereka yang menjalani proses pembentukan di peringkat takwin.  Selagi tidak menguasai dan memiliki ciri-ciri yang sebenarnya, seseorang itu tidak mampu untuk melaksanakan tuntutan Islam yang banyak dan mencabar.  Akibatnya umat Islam akan menjadi lemah dan terus ditindas.