Seringkali melihat raut wajahnya di dalam kaca tv..
Walau ada yg mengatakan dia "pelik"
tapi pada sy, kata2 nya benar..
Sedar/tidak..
dia adalah sumber inspirasi sy dlm arena sastera ini..
Dan kini,
diri telah bergelar mahasiswi..
Namun tetap,
dia teguh mendepani arus globalisasi
dengan pasakan utuh untuk mendaulatkan bahasa tercinta..
dengan madah2 yg membuka minda dan membakar semangat..
dialah,
yang selesa dirinya dipanggil
Sasterawan Rakyat..
Pak Samad,
Bapa Sastera era Millenium ini.
setiap yang benar
betapa ditekan
tetap menjalar,
tanpa dibaja
kan tetap mekar,
tanpa udara pun
kan tetap segar.
S.N A. Samad Said
-PPSMI-
Lalu, aku sayu dan aku pilu;
lalu, aku ragu dan aku malu …
Buah ranum pada tangkai;
bahasa gugur dari hati,
sekali janji, sekali nafi;
sekali pancang, sekali pincang,
iktibar apakah semua ini?
Lalu pemimpin angkuh berkata …
Aku apa peduli
Kalaupun Shakespear turun ke bumi!
Jangan berikan undi,
pada mereka yang menghina bahasa sendiri.
Jangan diundi pemimpin yang …
bertelinga satu,
berlidah dua.
0 comments:
Catat Ulasan